Senin, 28 November 2011
Laporan Kunjungan Bulan Oktober 2011 ke Yayasan Bina Bhakti
18.50
No comments
Foto bersama dengan para penghuni panti werda. Terimakasih teman2 untuk dukungannya...
Ini adalah kunjungan C52 kedua kalinya di Yayasan Bina Bhakti, pertama kali kita berkunjung pada tanggal 25 Oktober 2009, dan kali ini di tanggal 23 Oktober 2011, tidak ada yang kita rencanakan tapi ternyata dari tanggal hampir bertepatan waktunya.
Alamatnya di Kampung Curug RT 02/01, Desa Babakan, Serpong – Tangerang. Telp : 021 – 7566439.
Panti ini merupakan panti jompo, yang kira-kira berisi 70 orang opa dan oma dan sekitar 30 pengurus pantinya. Tidak semua opa oma yang produktif (masih bisa berjalan dan beraktifitas), ya kalau tidak karena sakit, sudah pasti karena umur yang semakin senja.
Tetapi bisa kita lihat difoto-foto nantinya, bahwa mereka masih banyak yang segar dan penuh energi, mereka dengan senang hati bernyanyi dan bahkan berjoget bersama kita-kita.
Acara kami mulai dengan obrolan dan juga bernyanyi bersama. Setelah kita bersenang-senang bersama, kita panggil opa oma dan teman-teman yang berulang tahun di periode bulan september dan oktober, untuk kita rayakan bersama-sama dengan meniup lilin dan memotong kue ulang tahun.
Setelah itu baru kita makan bersama-sama. Setelah itu, kita berkumpul bersama lagi, dan oma opa masih tetap berenergi dan meminta untuk menyanyi lagi. Akhirnya tiba waktunya oma opa untuk istirahat, maka sebagai perpisahan kita bagikan bingkisan untuk masing-masing oma opa baik yang berkumpul bersama-sama kita, maupun mereka yang ada dikamar masing-masing. Mungkin ini sebagai gambaran kegiatan kita disetiap kunjungan panti.
Dipanti ini bisa kita lihat keragaman penghuninya, paling gampang bisa kita lihat dari lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para oma opa, ada lagu : Angin mamiri, You raise me up, Yesus kekasih jiwaku, Ni wen wo ai dan juga Hilang permataku. Tapi dari keberagaman itu, mereka tetap satu dan saling membantu satu sama lain.
Mungkin ada bermacam-macam sebab, kenapa oma opa masuk dipanti ini. Salah satunya adalah karena tidak adanya keluarga, seperti oma Iyan dan opa Karrel. Dan juga mungkin karena suatu penyakit dan keterbatasan keluarga, seperti ibu Yana yang terkena stroke dan keluarganya banyak yang meninggal. Yang masih punya anak dan keluarga juga banyak, tetapi opa dan oma tersebut tetap berada dipanti ini, salah satunya opa Andreas.
Banyak hal-hal yang mengesankan dan menggembirakan dikunjungan kami kali ini. Opa oma yang langsung turun berjoget ketika menyanyi bersama dan tanpa kita minta. Bahkan setelah musik selesaipun tetap berdansa dengan teman kami, ingat kenangan lama ya opa.
Opa Karrel yang merdu suaranya, yang dulunya merupakan bintang radio, yang menyanyikan “Hilang Permataku” tapi liriknya salah dengan “Sepanjang Jalan Kenangan” tapi cuek saja deh ya opa. Opa Andreas yang purnawirawan ABRI yang nama panjangnya Andreeeeaaaaaassssss.
Kegembiraan kita semakin bertambah dengan dukungan permainan keyboard dari teman kita dan juga semakin banyak teman-teman yang ikut dalam kunjungan kali ini, semoga komunitas kecil ini akan semakin membawa kegembiraan bagi sesama. Amin. Dan kami juga belajar, memang “Hati yang gembira ha ha, adalah obat.....”
Terima kasih kepada para donator yang telah turut berpartisipasi dalam baksos kami ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Untuk melihat foto2 hasil kunjungan bisa di klik di link berikut: Album Foto Panti Werda Bhina Bakti
Kamis, 03 November 2011
Yayasan Doa Embun Kasih
Kali ini, C52 mengunjungi Yayasan Doa Embun Kasih 15 Februari 2011 di Jl Ratna Gg. Albarokah no. 128, Telp : 021-84977144, 08129399725 (Pak Timo).
Yayasan ini bergerak dibidang rehabilitasi orang-orang yang stress, pecandu narkoba dan gangguan jiwa. Pdt Timotius Liunesi adalah sosok dibalik yayasan ini. Beliau adalah seorang penginjil, berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur, sudah melayani dalam yayasan ini selama 16 tahun, yang awal mulanya didirikan di tanjung priuk.
“Bukan melayani untuk makan, tapi melayani pasti makan” menjadi misi dari Yadeki. “Membawa yang tidak terbawa, merangkul yang tidak terangkul” adalah visi Yadeki.
Diawal mulanya, Pak Timo hanya merawat 1 orang saja, tetapi kemudian ada jiwa-jiwa lain yang perlu dirawat, sampai akhirnya beliau merasa keberatan dengan biaya yang semakin bertambah. Tetapi beliau terus berdoa dan akhirnya Tuhan menjawab doa beliau, rawatlah orang-orang gila di jalanan, ambilah dari sana. Akhirnya semakin dengan merawat orang jalanan tersebut, banyak orang yang mengetahui dan memberi bantuan sebagai donator. Itulah jalan Tuhan. Banyak orang juga menitipkan ketempat yayasan tersebut. Pak Timo dan tim, mendidik mereka dengan kasih, mendoakan mereka selalu dan mengajarkan mereka mengenal Yesus. Meskipun banyak dari mereka yang menitipkan berbeda keyakinan, tetapi keluarga mempercayakan saudara mereka diajarkan mengenal Yesus. Dan terima kasih kepada Tuhan, karena ada yang diberikan kesembuhan ataupun perkembangan, beberapa orang akhirnya bekerja membantu Pak Timo di yayasan.
Banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa karena stress. Seperti halnya dengan Santi, dia dulu guru sekolah minggu, yang mengalami stress karena keluarganya tidak menyetujui hubungan mereka, dan malah menjodohkan Santi dengan cowo lain yang tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Begitu juga dengan Uli, dia siswi SMA dari Medan, yang ingin pergi ke Jakarta untuk menjadi pengamen, tetapi dilarang keras oleh orang tuanya, sehingga dia akhirnya nekat kabur ke Jakarta. Di Jakarta dia tinggal bersama kakeknya, yang ternyata juga melarang dia untuk menjadi pengamen. Dia menjadi stress karena niat dan maksud dia yang mau hidup mandiri tetapi malah ditentang oleh seluruh keluarga.
Pada kunjungan ini, kita beramah tamah dengan Pak Timo dan Tim. Dan juga melihat dan mendengarkan para teman-teman di Yadeki menyanyi. Beberapa teman menyumbangkan suaranya, seperti halnya dengan Uci yang memang keinginannya untuk menjadi pengamen. Dan kita pun menyanyi bersama-sama sambil bertepuk tangan. Setelah selesai, kita bersama-sama makan siang yang menunya ayam McD, setelah itu kita makan roti ulang tahun untuk merayakan teman-teman kelompok C52 kita yang berulang tahun dan membagi coklat yang sesuai dengan tema hari kasih sayang bulan februari.
Menurut Pak Timo, orang-orang yang ditangani di yayasan sekitar 100 orang dengan pengurus sebanyak 50 orang. Fasilitas tempat tinggal masih kurang dan tempat semakin penuh. Dan juga dibutuhkan konsumsi yang tidak sedikit setiap harinya. Makan 3 kali sehari, pagi makan bubur, siang dan sore makan nasi. Lauk seadanya saja, seringnya tahu tempe untuk menghemat pengeluaran. Si Uli mendekati salah satu anggota yang tidak memakan McD nya, katanya “Kak bisa buat saya ngga makanannya, saya masih lapar”. Yang lain ada yang berkata “Kapan lagi bisa makan enak seperti ini”. Dan akhirnya waktu kami pulang, “Terima kasih banyak kakak, Tuhan memberkati”. Senang hati ini bisa membuat mereka gembira meskipun hanya sebentar. Semoga Tuhan memberkati mereka semua. Amin
Untuk foto hasil kunjungan bisa dilihat disini: facebook album
Untuk foto hasil kunjungan bisa dilihat disini: facebook album
Barang-barang yg untuk disumbangkan dari para donatur.
Para peserta kunjungan.
Langganan:
Postingan (Atom)