Foto dibawa header

Foto dibawa header
Senyuman anak2 panti asuhan - bekasi.

Kamis, 03 November 2011

Yayasan Doa Embun Kasih




Kebahagiaan saat menyantap makanan enak yg jarang mereka dapatkan...

Kali ini, C52 mengunjungi Yayasan Doa Embun Kasih 15 Februari 2011 di Jl Ratna Gg. Albarokah no. 128, Telp : 021-84977144, 08129399725 (Pak Timo). 

Yayasan ini bergerak dibidang rehabilitasi orang-orang yang stress, pecandu narkoba dan gangguan jiwa. Pdt Timotius Liunesi adalah sosok dibalik yayasan ini. Beliau adalah seorang penginjil, berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur, sudah melayani dalam yayasan ini selama 16 tahun, yang awal mulanya didirikan di tanjung priuk.

“Bukan melayani untuk makan, tapi melayani pasti makan” menjadi misi dari Yadeki. “Membawa yang tidak terbawa, merangkul yang tidak terangkul” adalah visi Yadeki.

Diawal mulanya, Pak Timo hanya merawat 1 orang saja, tetapi kemudian ada jiwa-jiwa lain yang perlu dirawat, sampai akhirnya beliau merasa keberatan dengan biaya yang semakin bertambah. Tetapi beliau terus berdoa dan akhirnya Tuhan menjawab doa beliau, rawatlah orang-orang gila di jalanan, ambilah dari sana. Akhirnya semakin dengan merawat orang jalanan tersebut, banyak orang yang mengetahui dan memberi bantuan sebagai donator. Itulah jalan Tuhan. Banyak orang juga menitipkan ketempat yayasan tersebut. Pak Timo dan tim, mendidik mereka dengan kasih, mendoakan mereka selalu dan mengajarkan mereka mengenal Yesus. Meskipun banyak dari mereka yang menitipkan berbeda keyakinan, tetapi keluarga mempercayakan saudara mereka diajarkan mengenal Yesus. Dan terima kasih kepada Tuhan, karena ada yang diberikan kesembuhan ataupun perkembangan, beberapa orang akhirnya bekerja membantu Pak Timo di yayasan.

Banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa karena stress. Seperti halnya dengan Santi, dia dulu guru sekolah minggu, yang mengalami stress karena keluarganya tidak menyetujui hubungan mereka, dan malah menjodohkan Santi dengan cowo lain yang tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Begitu juga dengan Uli, dia siswi SMA dari Medan, yang ingin pergi ke Jakarta untuk menjadi pengamen, tetapi dilarang keras oleh orang tuanya, sehingga dia akhirnya nekat kabur ke Jakarta. Di Jakarta dia tinggal bersama kakeknya, yang ternyata juga melarang dia untuk menjadi pengamen. Dia menjadi stress karena niat dan maksud dia yang mau hidup mandiri tetapi malah ditentang oleh seluruh keluarga.
Pada kunjungan ini, kita beramah tamah dengan Pak Timo dan Tim. Dan juga melihat dan mendengarkan para teman-teman di Yadeki menyanyi. Beberapa teman menyumbangkan suaranya, seperti halnya dengan Uci yang memang keinginannya untuk menjadi pengamen. Dan kita pun menyanyi bersama-sama sambil bertepuk tangan. Setelah selesai, kita bersama-sama makan siang yang menunya ayam McD, setelah itu kita makan roti ulang tahun untuk merayakan teman-teman kelompok C52  kita yang berulang tahun dan membagi coklat yang sesuai dengan tema hari kasih sayang bulan februari.

Menurut Pak Timo, orang-orang yang ditangani di yayasan sekitar 100 orang dengan pengurus sebanyak 50 orang. Fasilitas tempat tinggal masih kurang dan tempat semakin penuh. Dan juga dibutuhkan konsumsi yang tidak sedikit setiap harinya. Makan 3 kali sehari, pagi makan bubur, siang dan sore makan nasi. Lauk seadanya saja, seringnya tahu tempe untuk menghemat pengeluaran. Si Uli mendekati salah satu anggota yang tidak memakan McD nya, katanya “Kak bisa buat saya ngga makanannya, saya masih lapar”. Yang lain ada yang berkata “Kapan lagi bisa makan enak seperti ini”. Dan akhirnya waktu kami pulang, “Terima kasih banyak kakak, Tuhan memberkati”. Senang hati ini bisa membuat mereka gembira meskipun hanya sebentar. Semoga Tuhan memberkati mereka semua. Amin

Untuk foto hasil kunjungan bisa dilihat disini: facebook album


Barang-barang yg untuk disumbangkan dari para donatur.








Para peserta kunjungan.

2 komentar:

  1. Pagi bapa.. saya ingin tanyankan apa bisa saya menitipakan sepupu saya disana? Dia mengalami gangguan kejiwaan sama seperti halnya ibunya. Sudah 2x berobat ke rumah sakit namun malah makin parah karena saat dirumah dia tidak mau minum obatnya tidak mau diatur beda jika dia hidup diluar. Saya bingung harus bagaimana karena saya tidak paham menangani hal ini. Saya takut krn punya anak kecil, neneknya pun disini sudah sering dipukul dan dijorokin hingga jatuh. Belum lagi warga deket rmh merasa terganggu, sy takutkan jk yg tidk tau sepupu sy sakit malah mukulin sepupu saya itu. Jk yayasan bapa bisa menerima apakah ada biaya? Berapa sekiranya perbulan? Terima kasih

    BalasHapus