Foto dibawa header

Foto dibawa header
Senyuman anak2 panti asuhan - bekasi.

Sabtu, 19 Mei 2012

Kunjungan Kasih ke Bantaran Sungai Cisadane, Tangerang - 26 Februari 2012


Laporan Kunjungan ke 
Bantaran Sungai Cisadane (Ciben) 

Hallo teman-teman, kali ini ada sesuatu yang berbeda dari C52. Tanggal 26 Februari 2012 
ini kami melakukan bakti sosial di daerah Sewan Lebak Wangi, Tangerang. Lebih tepatnya 
di lokasi bantaran Sungai Cisadane. Kami disana melakukan bakti sosial dengan cara 
membagikan sembako bagi keluarga-keluarga yang ada disana. Acara pembagian sembako 
dilaksanakan dirumah Ko Hengky, dia ada ketua RT didaerah tersebut. Rumahnya 
mempunyai halaman yang luas, sehingga cocok untuk lokasi pembagian. Saya masih 
penasaran, apakah daerahnya bagus seperti ini, apakah tepat kita berbagi dengan lokasi 
yang saya anggap bagus ini? 

Daerah sini dikenal dengan sebutan Cina Benteng. Ya, sesuai dengan namanya, memang 
boleh dikatakan bahwa hampir semua yang tinggal disana adalah orang-orang keturunan 
cina. Kenapa mereka dikenal dengan sebutan Cina Benteng, karena mereka adalah orang 
keturunan cina dan pada jaman nenek moyang mereka, memang tinggal didalam benteng 
yang ada di Tangerang. Karena digusur mereka pindah ke Sewan Lebak Wangi ini. Setelah 
acara membagikan sembako selesai, kami diajak oleh Ko Hengky keliling untuk melihat-lihat 
daerah sekitar Sewan Lebak Wangi ini. Rasa penasaran saya semakin menjadi-jadi, seperti 
apakah daerahnya. 

Kami masuk ke gang-gang, dari gang yang masih bisa dilewatin 1 mobil, kemudian hanya 
bisa motor, dan juga jalan yang benar-benar hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki saja. 
Dari gang-gang kecil yang rumahnya berdinding bambu, beratapkan ijuk, berlantaikan tanah 
dan juga halaman depannya adalah Sungai Cisadane. Sebelum daerah Sewan ini ditempati, 
merupakan hutan belantara, jadi mereka membabat hutan ini untuk dijadikan pemukiman, 
demikian cerita Ibu Wang. Menurut cerita beliau, waktu pertama kali dia pindah ke Sewan, 
masih sangat sedikit orang yang ada, baru ada Tao Pe Kong Maha Bodi, yang sebagai 
ancer-ancer jika mau pergi ke daerah Sewan ini. Suami ibu Wang bekerja sebagai kuli 
panggul babi, dari upah panggul tersebut digunakan untuk kehidupan sehari-hari beliau dan 
keluarga, sedangkan bambu untuk alat pikul tersebut, dipakai untuk membuat bilik dinding 
rumah, yang setiap harinya bisa didapatkan sekitar 5 sampai 6 bambu. Ada juga yang 
bekerja sehari-harinya menjual ayam kuning, sang istri membuat ayam kuning tersebut dan 
sang suami pagi subuh sudah berangkat kepasar jembatan lima untuk memperdagangkan 
ayam kuningnya. Ada juga yang bekerja sebagai tukang becak, kerja dibengkel, jualan kue, 
supir, jualan makanan, kadang pendapatan mereka berkisar 10.000-40.000/hari, untuk 
makan 1 keluarga. Uang itu sangat tidak cukup, kadang mereka harus “mutih” (nasi 
putih+garam). Anak sekolah di sekolah negeri karena gratis. Seringkali dapur dan tempat 
tidur jadi satu ruang, kotor dan tidak layak. Karena dekat dengan sungai, kadang yang 
daerah rendah banjir. 

Mereka hidup dibawah garis kemiskinan, sehari-hari untuk kebutuhan menyuci baju, mandi 
digunakan air sumur bersama, memasak dan minum membeli air, listrik ada tetapi terbatas. 
Tetapi dengan keterbatasan semua itu, tradisi tetap mereka jaga (pernikahan adat, imlek, 
sembayang leluhur) dan kerukunan tetap terjalin satu sama lain. Ya ini mungkin gambaran 
dari keseluruhan daerah yang berkekurangan, bukan hanya daerah Sewan saja. Kita diberi, 
maka kita pun harus memberi. Tuhan memberkati. Amin.


Teman2 ini adalah foto2 dari kunjungan kami ke bantaran Sungai Cisadane. Di bantaran ini, banyak di huni oleh saudara2 kita keturunan Tionghoa yg kita kenal dengan sebutan Cina Benteng. Mereka umumnya hidup dibawah garis kemiskinan. 


Kami mendistribusikan 405 paket sembako yg berisi: 4 kilo beras, 1 kilo minyak goreng, 1 kilo gula, 5 bungkus indomie, 1 kaleng susu kental manis, 1 kotak teh celup, minyak sereh dan balsem, sabun colek dan deterjent. 




Semoga tetesan berkat itu dapat menyejukan hati mereka dan hatimu juga. 



Wajah-wajah bahagia, setelah menerima sembako:





Para Peserta saling membantu memberikan sembako kepada warga:










Kami berterimakasih kepada teman2 yg sudah mendukung acara ini baik sebagai donatur maupun peserta. Berkat kasihmu sudah kami bagikan. 

Kita tabur kebaikan, kita menuai berkah....


More pictures: http://www.facebook.com/media/set/?set=a.10150577335438155.374874.750333154&type=3


0 komentar:

Posting Komentar