Kunjungan Bulan Mei - 2011
Suapan Cinta, Berbuah Kasih Sayang.
Setiap kunjungan akan berbuah sukacita.
Setiap kunjungan akan berbuah sukacita.
Hari itu, tanggal 1 Mei 2011, C52 berkunjung ke Yayasan Bhakti Luhur di Jl R.E. Martadinata 50 B, Ciputat – Tangerang. (Depan PLN Ciputat) Telp 74704330 (www.bhaktiluhurjakarta.org), dengan penanggung jawab Sr. Cecilia Rukiyah, ALMA. Yayasan Bhakti Luhur adalah yayasan swasta yang bergerak dalam bidang sosial yang menangani dan melayani anak-anak yang berkebutuhan khusus baik fisik maupun mental, yatim piatu, miskin dan terlantar. Bentuk pelayanan Bhakti Luhur berupa : Fisio Terapi, Rehabilitasi, Terapi Bicara, Belajar Braile.
Sejarah singkat Bhakti Luhur di Jakarta, dimulai pada tahun 1991 atas undangan Almarhum Bpk. Uskup Mgr. Leo Sukoto, SJ. ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) diminta untuk berkarya di Keuskupan Agung Jakarta guna menangani dan mendidik anak-anak down-syndroma dan yang mengalami hambatan mental, serta merintis sekolah slow-learnes. Hingga saat ini jumlah anak yang tinggal di Yayasan Bhakti Luhur seluruh Jakarta berjumlah 289 anak dengna 30 orang suster ALMA dan 90 orang perawat serta guru pengajar dan pelatihan berjumlah 27 orang.
Setiap hari senin sampai jumat, anak-anak menjalani sekolah khsusus di tempat ini, pelayanan-pelayanan yayasan berupa fisio terapi, rehabilitasi, terapi bicara dan belajar braile dijalankan setiap hari. Anak-anak yang ada di dalam yayasan ini, kebanyakan tidak memiliki orang tua lagi (yatim piatu), hanya sebagian kecil yang masih mempunyai orang tua dan kadang-kadang mereka masih sering berkunjung. Rata-rata berasal dari keluarga yang tidak mampu, karena merawat anak cacat ataupun berkebutuhan khusus seperti ini sangatlah mahal biayanya. Sisanya sudah tidak diketahui atau hilang kontak dengan orang tua masing-masing. Banyak juga anak-anak cacat titipan dari orang yang tidak saling mengenal, seperti masyarakat sekitar ataupun polisi yang mengantarkan mereka ke yayasan ini. Disini kami lihat, anak-anak dididik oleh para suster dan pengajar dengan baik. Ada anak yang down syndrome, tapi bisa berdoa meskipun sambil dibisikin oleh suster. Anak yang buta, bisa bermain keyboard dengan baik dan banyak dari mereka yang bisa bernyanyi dengan bagus.
Kami sungguh terharu dengan perjuangan para suster dalam membimbing mereka, dengan jumlah anak yang begitu banyak dan terbatasnya jumlah suster dan pengajar dan perawat, mereka harus meluangkan waktu, perhatian dan kesabaran yang lebih terhadap mereka yang hampir semua mempunyai keterbatasan. Sehingga tanpa komando, begitu waktu makan siang, kami pun semua turun tangan membantu suster-suster dan pengajar, menyuapin anak-anak yang lebih banyak jumlahnya. Seperti sebuah lagu yang dinyanyikan oleh salah satu anak tuna netra “You raise me up” but I think you (suster and the children) raise me up”
Ditulis oleh: Robert.
Inner beauty
Dengan hati yg gembira, Pras, menyuapi makan siang...
Walaupun secara fisik kekurangan, tapi mereka tetap
dapat bernyanyi dan mengibur kami para tamu.
Mereka... anak-anak special!
Para peserta kunjungan.
0 komentar:
Posting Komentar