Keceriaan anak Panti

Ada suka cita tersendiri melihat kebahagiaan anak-anak panti asuhan yg sangat bergembira bila dikunjungin dan diberi bantuan. Read More

Kunjungan ke Sekolah Anak Jalanan

C52 mengunjungi dan memberi bantuan kepada Sekolah Anak Jalanan yg bersekolah dibawah kolong jembatan Tol. Read More

Bantuan Korban Banjir Jakarta 2013

Capillus 52 bersama para donatur secara cepat tanggap langsung mengumpulkan dana dan barang2 kebutuhan pokok untuk membantu korban terutama yg tinggal dikawasan bantaran sungai. Read More

Kunjungan ke Sekolah Anak Jalanan

C52 mengunjungi dan memberi bantuan kepada Sekolah Anak Jalanan yg bersekolah dibawah kolong jembatan Tol. Read More

Pembagian Sembako ke Warga Sungai Cisadane

Di bantaran ini, banyak dihuni oleh saudara2 kita keturunan Tionghoa yg kita kenal dengan sebutan Cina Benteng. Mereka umumnya hidup dibawah garis kemiskinan.

Melayani Anak-Anak Berkebutuhan Khusus

Hari itu, 1 Mei 2011, C52 berkunjung ke Yayasan Bhakti Luhur, yayasan untuk anak2 yg berkebutuhan khusus.

Foto dibawa header

Foto dibawa header
Senyuman anak2 panti asuhan - bekasi.

Senin, 31 Oktober 2011

Laporan Kunjungan ke Yayasan Bhakti Luhur

Kunjungan Bulan Mei - 2011


Suapan Cinta, Berbuah Kasih Sayang.


Setiap kunjungan akan berbuah sukacita.


Hari itu, tanggal 1 Mei 2011, C52 berkunjung ke Yayasan Bhakti Luhur di Jl R.E. Martadinata 50 B, Ciputat – Tangerang. (Depan PLN Ciputat) Telp 74704330 (www.bhaktiluhurjakarta.org), dengan penanggung jawab Sr. Cecilia Rukiyah, ALMA. Yayasan Bhakti Luhur adalah yayasan swasta yang bergerak dalam bidang sosial yang menangani dan melayani anak-anak yang berkebutuhan khusus baik fisik maupun mental, yatim piatu, miskin dan terlantar. Bentuk pelayanan Bhakti Luhur berupa : Fisio Terapi, Rehabilitasi, Terapi Bicara, Belajar Braile.


Sejarah singkat Bhakti Luhur di Jakarta, dimulai pada tahun 1991 atas undangan Almarhum Bpk. Uskup Mgr. Leo Sukoto, SJ. ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) diminta untuk berkarya di Keuskupan Agung Jakarta guna menangani dan mendidik anak-anak down-syndroma dan yang mengalami hambatan mental, serta merintis sekolah slow-learnes. Hingga saat ini jumlah anak yang tinggal di Yayasan Bhakti Luhur seluruh Jakarta berjumlah 289 anak dengna 30 orang suster ALMA dan 90 orang perawat serta guru pengajar dan pelatihan berjumlah 27 orang.


Setiap hari senin sampai jumat, anak-anak menjalani sekolah khsusus di tempat ini, pelayanan-pelayanan yayasan berupa fisio terapi, rehabilitasi, terapi bicara dan belajar braile dijalankan setiap hari. Anak-anak yang ada di dalam yayasan ini, kebanyakan tidak memiliki orang tua lagi (yatim piatu), hanya sebagian kecil yang masih mempunyai orang tua dan kadang-kadang mereka masih sering berkunjung. Rata-rata berasal dari keluarga yang tidak mampu, karena merawat anak cacat ataupun berkebutuhan khusus seperti ini sangatlah mahal biayanya. Sisanya sudah tidak diketahui atau hilang kontak dengan orang tua masing-masing. Banyak juga anak-anak cacat titipan dari orang yang tidak saling mengenal, seperti masyarakat sekitar ataupun polisi yang mengantarkan mereka ke yayasan ini. Disini kami lihat, anak-anak dididik oleh para suster dan pengajar dengan baik. Ada anak yang down syndrome, tapi bisa berdoa meskipun sambil dibisikin oleh suster. Anak yang buta, bisa bermain keyboard dengan baik dan banyak dari mereka yang bisa bernyanyi dengan bagus.


Kami sungguh terharu dengan perjuangan para suster dalam membimbing mereka, dengan jumlah anak yang begitu banyak dan terbatasnya jumlah suster dan pengajar dan perawat, mereka harus meluangkan waktu, perhatian dan kesabaran yang lebih terhadap mereka yang hampir semua mempunyai keterbatasan. Sehingga tanpa komando, begitu waktu makan siang, kami pun semua turun tangan membantu suster-suster dan pengajar, menyuapin anak-anak yang lebih banyak jumlahnya. Seperti sebuah lagu yang dinyanyikan oleh salah satu anak tuna netra “You raise me up” but I think you (suster and the children) raise me up”


Ditulis oleh: Robert.




Inner beauty

Dengan hati yg gembira, Pras, menyuapi makan siang...

Walaupun secara fisik kekurangan, tapi mereka tetap 
dapat bernyanyi dan mengibur kami para tamu.


Mereka... anak-anak special!


Para peserta kunjungan.

Tak ingin dilepas ketika perpisahan tiba...


More picture, please check here: Facebook's album

Kumpulan foto2 Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu Nurul Iman Jafariah

Laporan Kunjungan ke Panti Wreda Karitas





Kunjungan Bulan Juni 2011 

Kali ini C52 berkesempatan mengunjungi Panti Wreda Karitas di Cimahi, Bandung. Telp 022-6672305 bisa menghubungi Ibu Umi / Ibu Isti 085861640265. Alamat Jln Ibu Sangki gg H Nur no 35, Cimahi, Bandung. 

Kesan pertama waktu perjalanan ke panti ini adalah jauh, tempatnya berada di pinggiran cimahi, dan terpencil. Jadi mereka hidup sederhana karena jarang ada yang berkunjung dan tentu saja sedikit donaturnya. Maka jumlah pegawai pun juga terbatas untuk penghuni yang tidak sedikit. Mereka lebih mengutamakan untuk biaya operasional sehari-hari.

Sekilas tentang panti wreda karitas, didirikan tahun 1980 oleh seorang suster dari belanda yang mengabdikan diri didaerah sekitar panti karitas ini, sekarang penghuni panti ada 39 oma opa, mereka berasal dari berbagai daerah jawa dan ada yang dari Palembang. Panti ini memang bergerak dibidang sosial, hanya menerima yang kurang mampu. Ada beberapa kegiatan dipanti ini, misalnya jam 3 sore doa rosario, ada juga olahraga. Tiap minggu ada romo yang datang atau diantar ke gereja. Ada pembinaan iman oleh suster 1 bulan 1 kali. Untuk masalah kesehatan, ada dokter yang tiap bulan datang berkunjung.

Banyak cerita dari para opa oma yang ada dipanti ini, hidup sendirian, diambil dari jalanan, dititipkan oleh sanak saudara atau tetangga. Ada juga yang sudah tinggal selama 17 tahun dipanti ini. Ada juga yang korban gunung merapi, kerusuhan di poso dan sebagainya. Beberapa cerita tentang opa oma : seorang oma, yang ditinggal meninggal oleh sang suami, dan akhirnya terkena stroke, karena tidak punya anak maka tetangganya mengantarkannya ke panti karitas. Ada juga opa yang memilih tinggal dipanti karena anak-anaknya sudah pada menikah dan mertuanya tinggal bersama dengan anak-anaknya. Ada juga oma yang ditinggal meninggal oleh suaminya, dan karena tidak mau menyusahkan anak-anaknya yang bekerja dan tinggal sendirian dirumah, maka oma memilih tinggal dipanti, dan anak-anaknya masih sering menengok dia. Ada juga oma yang mantan pembantu, yang benar-benar mengabdikan pada 1 keluarga, berhubung sudah tua dia memilih tinggal di panti tapi anak-anak majikannya masih ingin sang oma ikut mereka. Ada juga oma yang punya banyak anak, tapi mereka tidak pernah menengoknya. Ada juga seorang oma yang dulunya baby sitter yang sangat bergembira karena bertemu lagi dengan keluarga yang pernah dibantunya. Ada juga seorang opa, dia dan istri karena tidak punya anak, maka mengangkat seorang anak. Tapi begitu anak dewasa, tidak tahu balas budi, malah menjual rumah sang opa. Sehingga mereka harus kontrak rumah, itupun dibiayai oleh para jemaat gereja. Hingga istrinya meninggal sang anak juga tidak menampakan diri, akhirnya sang opa diantar ke panti caritas oleh jemaat daripada hidup sendirian.

Mereka kebanyakan merasa mendapatkan kebahagiaan karena banyak temannya dipanti. Semoga kunjungan kami ini memberikan kenangan dan kebahagiaan tersendiri bagi oma opa dipanti Karitas ini. Seperti lagu yang dinyanyikan teman kami disana “Hanya ini Tuhan, persembahanku……..”. 

Semoga Tuhan memberkati kalian semua opa oma. Amin.






Minggu, 30 Oktober 2011

Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu Nurul Iman Jafariah



Tanggal 7 Agustus 2011, C52 berkesempatan mengunjungi Yayasan Yatim Piatu Nurul Iman Jafariah. Ya sesuai dengan namanya, kali ini kami mengunjungi saudara-saudara kami di panti yatim piatu muslim di Jl Menteng Jaya RT 002/10 no 11 Kel. Menteng Kec. Menteng Jakarta Pusat, telepon : 021 – 3919655.

Tidak berbeda dengan panti-panti yang telah kita datangi sebelumnya, tetapi memang panti Umi (sebutan lain dari Yayasan ini, karena dipimpin oleh Ibu Hj Umi Naiyah), dari sisi tempat adalah kecil dibandingkan dengan panti yang lain (bukan bermaksud mengecilkan panti ini). Dengan tempat yang terbatas, bangunan kecil dengan 3 lantai ini, dan yang lokasinya disebelah rel kereta api manggarai, diperuntukan untuk kira-kira 80 anak sekaligus. Lantai 1 diperuntukan untuk para pria, lantai 2 diperuntukan untuk para wanita dan sebagian wanita juga tidur di lantai 3 yang juga diperuntukan untuk dapur. Jika kereta api sedang lewat, maka suaranya sangat terdengar dipanti ini, dan juga tidak ketinggalan getarannya pun terasa sampai dipanti ini.

Sesuai dengan waktu kunjungan kita di bulan Ramadan, kita kali ini berkunjung ke panti Umi sore hari, selain berkunjung dan berbagi kasih, kita juga berbuka puasa bersama dengan para anak-anak panti bersama dengan para pengurusnya.

Sewaktu kita sampai, kita disambut oleh anak-anak panti yang dewasa dengan memainkan alat-alat musik tabuh dan gitar, dan nyanyian bernuansa islami, sambil kita bersilahturahmi dengan Ibu Umi. Setelah itu, kita berkumpul didalam lantai 1, untuk mendengarkan Ibu Umi menyampaikan sedikit ceramah kepada kami. 1 hal yang masih saya ingat, bahwa memang sebagian umat muslim tidak senang kalau Yayasan Umi menerima donatur dari warga yang bukan muslim, tetapi Ibu Umi menentang hal tersebut, karena kita juga sesama manusia tidak membeda-bedakan, dan ini merupakan berkah yang diberikan oleh Allah sebagai jawaban dari doa mereka.

Anak-anak panti ini seperti halnya anak-anak panti yang lainnya, ada yang karena ditinggal meninggal kedua orang tuanya, ataupun karena perceraian dari kedua orang tuanya. Tetapi mereka bersatu menjadi 1 keluarga besar, keluarga Nurul Iman Jafariah. Mereka yang sudah dewasa, terlihat menjaga adik-adik mereka yang masih kecil-kecil. Dan juga mereka patut bersyukur, meskipun kehilangan keluarga mereka, tapi mendapatkan keluarga besar dipanti ini dan juga seorang Ibu Umi yang mengayomi mereka semua dengan mendidik mereka dan membekali mereka dengan iman yang kuat.

Saya jadi teringat kata-kata Ibu Theresa, bila kamu berbuat baik, tetapi orang lain ada yang tidak suka atau mencemooh, maka tetaplah berbuat baik. Semoga sodaqoh kita dapat memberikan kedamaian bagi sesama kami di Panti Umi. Amin

More pictures please click: here (facebook album)